Senin, 08 Agustus 2011

warisan kebersamaan yang mulai terabaikan

sisa peradaban manusia yang mulai terabaikan dengan kemajuan masa & waktu. rumah betang panjang ini masih ada & tersisa di kabupaten sekadau kalimantan barat indonesia, yaitu di desa sungai antu hulu kecamatan belitang hulu. sayang sekali cagar budaya yang telah menginternasional ini tidak terawat & terpelihara sebagaimana mestinya, tolong lestarikan rumah betang panjang ini dr kepunahan, biarlah ia menjadi saksi sejarah bahwa di dalam masyarakat suku dayak pernah dan masih ada rumah tempat tinggal bersama mereka. for information please contact +6281352612020, thanks for attention

Read More......

Giling padi tradisional

masih dengan cara yg tradisional dlm menggiling padi, kegiatan ini masih dilakukan oleh sebagian warga pedalaman yg tinggal atau mendiami rumah betang panjang warisan leluhur (nenek moyang) yg tlah hampir punah, semoga kitapun mau ikut melestarikannya.

Read More......

Kamis, 16 Juni 2011

alat tenun bukan mesin

sederhana tanpa mesin menghasilkan karya seni kain tenun yg bernilai jual tinggi serta sebagai upaya pelestarian budaya yg ada, hidup tumbuh & berkembang dimasyarakat. dalam video ini masyarakat dayak mualang dr kecamatan belitang hulu kabupaten sekadau kalimantan barat indonesia sedang membuat kain tenun.

Read More......

original kraft tangan

Read More......

Sabtu, 23 April 2011

ala tradisional

Seandainya kita mau peduli dengan kelestarian alam sekitar, niscaya kerusakan dimuka bumi ini akan terhindar. Namun masih sedikit saja orang peduli akan alam sekitarnya, semisal dan seharusnya sungai menjadi tempat mencari nafkah sehari-hari dengan hasil tangkapan berupa ikan dan udang, yang sebaiknya menggunakan peralatan tradisional seperti jala atau pukat, akan tetapi oleh tangan-tangan yang jahil yang bersifat sesaat, malah mempergunakan bahan-bahan kimiawi berbahaya berupa racun tuba. Kesadaran untuk peduli lingkungan memang semakin hari semakin rendah, tanpa memperhitungkan efek sampingnya, spt penyakit, kehilangan habitat, untuk suatu saat kelak menjadi sesal yang tiada berguna. Padahal sungai dapat menjadi objek wisata air jika kita semua mau peduli. Inilah gambaran warga kecamatan belitang hulu kabupaten sekadau kalbar dalam mencari ikan mempergunakan peralatan tradisional nan alami warisan nenek moyang. Semoga kepedulian bersama menghindari kerusakan di muka bumi yang kita diami ini hingga sampai ke anak cucu. 

Read More......

Minggu, 17 April 2011

tari piring

Tari piring dari desa sungai antu hulu kec. belitang hulu kab. sekadau kalbar merupakan tarian yang unik, dimana tarian ini (dapat) mempergunakan beberapa buah piring sbg bentuk kreasi penampilan, namun kesulitan dlm menarikan tarian ini terlihat dari lilin yang menyala diatas kedua belah telapak tangan penari, sedangkan yang terdapat dilantai yang diinjak oleh para penari dapat terdiri dari satu atau dua bs lima sampai tujuh piring atau lebih tergantung lokasi atau stage, juga memerlukan keseimbangan dalam menggerakkan tubuh, yang memerlukan konsentrasi, skill dan keahlian lain terutama menguasai ilmu bela diri (pencak silat). Tari piring dalam video ini yang ditampilkan pada acara Festival Budaya Bumi Lawang Kuari (FBBLK) kab. sekadau tahun 2010, yang hanya menyabet juara I tarian terunik, bahwa tarian ini dimaksudkan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung kedaerah mereka (suku dayak pada umumnya). Hingga sekarang tarian ini masih dipelihara oleh masyarakat adat suku dayak mualang agar tidak punah. Di desa Sungai Antu Hulu ini pula masih terdapat Rumah Betang yang masih dipergunakan (didiami) oleh beberapa kepala keluarga, sehingga sayang jika adat istiadat dan cagar budaya yang masih tersisa diperadaban dunia yang semakin maju ini jadi musnah jika kita tidak melestarikan, menjaga serta merawatnya dengan serius, semoga kita semua mau peduli akan peradaban yang ada, baik peradaban masa lalu, sekarang maupun yang akan datang, damailah bumiku.

Read More......

Jumat, 25 Maret 2011

sungai belitang

Sungai belitang yg terdapat di Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau Kalbar, merupakan urat nadi kehidupan masyarakat setempat sbg tempat mandi, cuci, menangkap ikan, dlsb yg sangat perlu di jaga kelestariannya, terutama dr tangan-tangan jahil yg merusak/mencemarinya. Sungai ini dpt menjadi salah satu obyek wisata air yg menyenangkan, jk masyarakatnya jg peduli dg lingkungannya itu sendiri.  Sungai ini jg dpt sbg pengendali banjir jk normalisasi sungai dpt dilakukan. Sayangnya kala debit air sungai tsb turun (surut), kegiatan ilegal menuba dg mempergunakan bahan-bahan kimiawi beracun dr hilir msh marak dilakukan oleh warga itu sendiri. Pemerintah telah mengingatkan agar kegiatan tmenuba/meracun ikan hendaknya tdk dilakukan oleh krn akan merusak kelestarian sungai tsb, namun dianggap angin lalu sahaja. Sbg pengendalian banjir, sebaiknya kita patut mencontoh Belanda yg membuat kota pontianak tidak akan pernah banjir walau bagaimanapun kondisinya, dg memelihara/merawat/membuat drainase kota yg bebas banjir, tp itu dulu hingga awal thn 80-an, skrg kota pontianak, sebagai contoh saja, air pasang laut & hujan, jd lautan air. Sbg pandangan kemasa depan sebaiknya sungai belitang telah dpt mengantipasi keadaan yg akan terjadi dikemudian hari, bebas banjir krn datarannya rendah, jg menghasilkan nilai + perekonomian yg bermanfaat bg masyarakat, kalau tdk sekarang kapan lg toh.

Read More......

Kamis, 24 Maret 2011

perkawinan dayak on stage

Bagi suku dayak (mualang) dan suku-suku dayak lainnya, ritual pernikahan secara adat merupakan keharusan agar sang pengantin beserta keturunannya terhindar dr murka sang penguasa alam (menurut cerita orang-orang tua dan diakui kebenarannya), namun disisi lain sbg upaya pelestarian adat istiadat budaya yg telah turun menurun mentradisi & mendarah daging dlm segala aspek hidup & kehidupan mereka. Bahasa aslinya : tulah atau kualat jika perkawinan tsb tidak dilaksanakan secara adat. Tulah atau kualat disini mengandung arti mendapat sial atau sandungan bg sang pengantin beserta keturunannya dlm mengarungi kehidupan berumah tangga, misalnya selalu bertengkar, baik dgn pasangannya maupun pihak lain, juga kehidupan perekonomian keluarga selalu mandek, dlsb. Untuk itu diharapkan bg generasi muda dayak agar tidak meninggalkan atau menapikan adat istiadat budayanya yg telah ada sejak nenek moyangnya, marilah bersama-sama kita lestarikan adat istiadat budaya masing-masing suku & saling menghormati, pasti segalanya akan baik adanya.

Read More......