Sabtu, 23 April 2011

ala tradisional

Seandainya kita mau peduli dengan kelestarian alam sekitar, niscaya kerusakan dimuka bumi ini akan terhindar. Namun masih sedikit saja orang peduli akan alam sekitarnya, semisal dan seharusnya sungai menjadi tempat mencari nafkah sehari-hari dengan hasil tangkapan berupa ikan dan udang, yang sebaiknya menggunakan peralatan tradisional seperti jala atau pukat, akan tetapi oleh tangan-tangan yang jahil yang bersifat sesaat, malah mempergunakan bahan-bahan kimiawi berbahaya berupa racun tuba. Kesadaran untuk peduli lingkungan memang semakin hari semakin rendah, tanpa memperhitungkan efek sampingnya, spt penyakit, kehilangan habitat, untuk suatu saat kelak menjadi sesal yang tiada berguna. Padahal sungai dapat menjadi objek wisata air jika kita semua mau peduli. Inilah gambaran warga kecamatan belitang hulu kabupaten sekadau kalbar dalam mencari ikan mempergunakan peralatan tradisional nan alami warisan nenek moyang. Semoga kepedulian bersama menghindari kerusakan di muka bumi yang kita diami ini hingga sampai ke anak cucu. 

Read More......

Minggu, 17 April 2011

tari piring

Tari piring dari desa sungai antu hulu kec. belitang hulu kab. sekadau kalbar merupakan tarian yang unik, dimana tarian ini (dapat) mempergunakan beberapa buah piring sbg bentuk kreasi penampilan, namun kesulitan dlm menarikan tarian ini terlihat dari lilin yang menyala diatas kedua belah telapak tangan penari, sedangkan yang terdapat dilantai yang diinjak oleh para penari dapat terdiri dari satu atau dua bs lima sampai tujuh piring atau lebih tergantung lokasi atau stage, juga memerlukan keseimbangan dalam menggerakkan tubuh, yang memerlukan konsentrasi, skill dan keahlian lain terutama menguasai ilmu bela diri (pencak silat). Tari piring dalam video ini yang ditampilkan pada acara Festival Budaya Bumi Lawang Kuari (FBBLK) kab. sekadau tahun 2010, yang hanya menyabet juara I tarian terunik, bahwa tarian ini dimaksudkan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung kedaerah mereka (suku dayak pada umumnya). Hingga sekarang tarian ini masih dipelihara oleh masyarakat adat suku dayak mualang agar tidak punah. Di desa Sungai Antu Hulu ini pula masih terdapat Rumah Betang yang masih dipergunakan (didiami) oleh beberapa kepala keluarga, sehingga sayang jika adat istiadat dan cagar budaya yang masih tersisa diperadaban dunia yang semakin maju ini jadi musnah jika kita tidak melestarikan, menjaga serta merawatnya dengan serius, semoga kita semua mau peduli akan peradaban yang ada, baik peradaban masa lalu, sekarang maupun yang akan datang, damailah bumiku.

Read More......